5 Hal Yang Perlu Dihindari Dalam Proses Branding Produk

Vincent Aditya
4 min readMay 31, 2021

--

Hindari Kelima Hal Ini Dalam Proses Branding Produk Anda

Photo by NeONBRAND on Unsplash

Proses branding bagi perkembangan suatu produk ataupun jasa dalam sebuah bisnis memainkan peran penting bagi kesuksesan bisnis tersebut. Proses branding yang baik dapat dianalogikan dengan karakter atau kepribadian seseorang, dengan manajemen dan proses perancangan branding yang tepat, produk atau jasa yang Anda tawarkan dapat memiliki kepribadian atau positioning yang memudahkan konsumen Anda dalam membedakan produk Anda dengan produk-produk kompetitor yang sudah ada di pasar. Sebaliknya, proses perancangan branding yang salah akan membuat konsumen Anda kebingungan terhadap karakter atau positioning dari produk yang Anda tawarkan. Proses pembangunan citra merek (brand image) yang tepat sasaran terhadap pelanggan yang Anda tuju akan mempengaruhi pelanggan untuk membeli produk ataupun menggunakan jasa yang bisnis Anda tawarkan. Mengutip dari buku Branding for Dummies, branding dapat didefinisikan sebagai proses membangun persepsi positif mengenai suatu produk di dalam benak atau pikiran konsumen Anda.

Dalam proses branding untuk produk dari bisnis Anda, ada beberapa hal yang perlu dihindari agar produk Anda memiliki positioning yang tepat dipasaran dan tidak membingungkan pelanggan Anda. Berikut 5 hal yang perlu dihindari dalam proses branding suatu produk:

  1. Membuat Produk Yang Membingungkan
Foto oleh Anna Shvets dari Pexels

Produk atau jasa yang masih memiliki fungsi atau kegunaan yang membingungkan atau tidak jelas bagi konsumen yang Anda tuju akan membuat proses komunikasi merek dan pembangunan citra merek dari produk Anda sulit untuk dikenali oleh customer di pasaran. Akibatnya produk yang Anda tawarkan akan memiliki siklus hidup yang pendek dipasaran dan sulit bersaing dengan produk-produk kompetitor. Oleh sebab itu aktivitas riset dan pengembangan produk yang matang diawal sangat penting sebagai awal dari proses branding yang baik.

2. Meniru Produk Kompetitor

Foto oleh RODNAE Productions dari Pexels

Salah satu hal yang membuat produk Anda gagal dalam melakukan proses branding yang baik adalah karena meniru produk kompetitor atau hanya sekedar mengikuti tren pasar yang ada. Akhirnya produk yang Anda tawarkan tidak memiliki diferensiasi atau positioning yang unik yang membedakan produk Anda dengan produk kompetitor. Dalam strategi bisnis ada yang dinamakan strategi Blue Ocean (strategi samudra biru), dimana produk yang Anda tawarkan memiliki model bisnis dan fungsi yang berbeda dari kompetitor Anda sehingga membuat produk Anda menjadi pelopor serta inovator di pasar. Hal ini akan membuat konsumen Anda selalu mengingat merek Anda sebagai pemain pertama. Oleh karena itu, jangan pernah takut untuk menjadi unik dan berbeda dari kompetitor Anda.

3. Identitas Merek & Komunikasi Merek Yang Inkonsisten

https://99designs.com/blog/creative-inspiration/brand-identity-examples/

Di era digital saat ini, dimana dunia telah dibanjiri oleh berbagai macam iklan dari berbagai produk dan jasa, memiliki identitas merek dan aktivitas komunikasi merek yang konsisten, sesuai dengan visi dan misi dari bisnis Anda akan menciptakan orisinalitas dan membangun persepsi yang auntetik bagi produk yang Anda tawarkan dalam benak konsumen. Jadi mulai dari tampilan visual serta tone komunikasi dari produk Anda haruslah mempunyai benang merah yang konsisten dari waktu ke waktu. Dengan konsistensi merek yang baik, produk Anda akan lebih cepat diingat dalam benak konsumen.

4. Impresi Pertama Yang Buruk

Photo by Hello I’m Nik on Unsplash

Salah satu hal yang paling penting dalam strategi branding produk Anda adalah strategi peluncuran produk yang tepat. Perencanaan peluncuran produk yang baik dan matang serta menarik akan membuat konsumen Anda tertarik untuk mengenal lebih jauh mengenai produk Anda. Jadi pastikanlah produk Anda memberikan impresi pertama yang baik bagi konsumen yang Anda tuju saat melakukan peluncuran produk, hal ini juga perlu didukung dengan layanan pelanggan (customer service) yang baik.

5. Tidak Memiliki Komunitas Pelanggan

Photo by tribesh kayastha on Unsplash

Salah satu cara tercepat untuk mendapatkan masukan mengenai produk yang Anda tawarkan kepada konsumen yang Anda tuju adalah dengan membangun komunitas pelanggan. Dengan membangun komunitas pelanggan, Anda dapat mendapatkan masukan langsung untuk perbaikan maupun keluhan mengenai produk Anda sehingga kedepannya Anda dapat melakukan perbaikan. Komunitas pelanggan juga dapat membangun hubungan emosional yang lebih kuat terhadap konsumen Anda. Jadi pastikan Anda membuat wadah komunikasi baik itu melalui channel Whatsapp group, Telegram, ataupun kanal media sosial lainnya seperti Facebook group dan lainnya untuk komunitas bisnis Anda.

--

--

Vincent Aditya
Vincent Aditya

Written by Vincent Aditya

Creative Manager & Graphic Designer | M.M. in Marketing Management

No responses yet